Pengertian Majas Sindiran Menurut Para Ahli + Jenis dan Contoh
Majas adalah gaya bahasa yang sopan atau halus untuk menyampaikan informasi pesan kepada orang yang dimaksud. Sementara majas sindiran merupakan gaya bahasa sebaliknya dalam menyampaikan pesan, karena majas sindiran digunakan untuk mengungkapkan ketidak sukaan atau ketidak cocokan atau ketidak setujuan terhadap seseorang atau benda.
Majas sindiran dianggap gaya bahasa yang keras namun berirama. Pesan yang disampaikan berupa kiasan, sehingga penerima pesan harus memikirkan apa arti sesungguhnya. Majas sindiran kerap disampaikan menggunakan bahasa yang mengandung arti konotasi.
Menggunakan Majas Untuk Menyampaikan Pendapat
Kebebasan berpendapat di Indonesia memang sudah terjamin dengan adanya UU dan hukum negara yang memayungi. Namun adat bangsa yang menjaga keluhuran dalam berbahasa membuat majas sindiran dipilih. Karena melalui gaya bahasa demikian, seseorang dapat menyampaikan rasa tidak sukanya dengan cara yang lebih berwarna.
Ambil contoh gaya bahasa pada beberapa surat kabar yang gemar melontarkan kritik pedas pada pemerintah. Agar terhindar dari masalah hukum, mereka mengemas pendapat dengan gaya bahasa yang tidak langsung. Mungkin sebagian dari anda mengenal kata sarkasme. Sarkasme juga merupakan salah jenis majas sindiran. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa konotasi, mampu menggali emosi yang membaca.
Pengertian Majas Menurut Para Ahli
Majas memang gaya bahasa yang menggunakan perbandingan dan kiasan. Majas sendiri sangat erat perkembangannya dengan tradisi bangsa. Banyak bahasa daerah yang memiliki pola bahasa menyerupai gaya majas. Dalam pengungkapannya majas mampu memainkan imajinasi penerima pesan. Sebab penerima pesan akan mengandai-andai atau menerka makna dibalik ungkapan tersebut. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang majas sindiran. Berikut adalah pengertian majas menurut para ahli.
1. Prof.Dr.G.Tarigan
Majas merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui gaya bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian seorang penulis.
2. Goris Keraf
Majas adalah suatu gaya bahasa dalam karya sastra yang disampaikan secara jujur, sopan-santun, dan menarik.
3. Aminuddin
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan efek tertentu yang ingin dicapai.
4. Luxemburg dkk
Majas adalah suatu gaya bahasa yang memberikan ciri khas pada sebuah teks. Artinya, pada saat tertentu suatu teks dapat diibaratkan seperti individu yang berbeda dengan individu yang lain.
Jenis Majas Sindiran
Majas sindiran juga bagian dari majas. Majas terbagi menjadi empat golongan, yaitu majas perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran. Cara menyampaikan pesan menggunakan majas sindiran memiliki karakter gaya bahasanya sendiri. Dari majas sindiran terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
Majas Sindiran Innuendo
Namanya yang menurut saya terdengar keren. Pengungkapan majas Innuendo berikut ini menggunakan kalimat yang mengecilkan fakta dari situasi yang sebenarnya. Karena majas selalu bermain dengan kata, baiknya penerima pesan mendengarkan dengan seksama hingga kalimat terakhir.
Contoh majas Innuendo
- Kamu itu seperti siput saja, jalannya lambat
- Tergores sedikit sudah menangis, kamu sangat lemah
- Kamu itu seperti nenek-nenek, mudah sekali mengeluh
- Tidak perlu susah makan dia sudah pergi, jangan dipikirkan lagi
- Tubuhnya memang langsing, ya setelah sedot lemak
- Cuma kedalaman 4 meter, ini tidak dalam
- Kamu itu seperti anak kecil, mudah sekali merajuk
- Wajahnya memang tampan, sebanding dengan sifatnya yang serakah
- Banyak sekali uangmu, hingga hutang semakin menggunung
- Sekosong apapun dompetmu, jangan ambil dari dompet orang
Majas Sindiran Ironi
Majas ini menggunakan gaya bahasa yang halus dalam menyampaikan pesan. Karena gaya bahasanya yang tergolong sopan. Orang sering kurang peka terhadap maksud sesungguhnya dari pesan majas ironi. Pada penerapannya majas ironi memainkan kata yang saling bertentangan makna sesungguhnya.
Contoh Majas Ironi
- Kamarmu sangat rapi, sampai mirip medan perang
- Kamu bangun awal sekali, sampai matahari sudah ada di puncaknya
- Suaramu sangat merdu, untung masih ada penutup telinga
- Sepertinya telingamu adalah hiasan, berulang kali dijelaskan masih tidak mengerti
- Aduh, kamu punya bakat memasak, makanan ini gosong dan asin
- Dia seperti siswa teladan, buku saja tidak bawa
- Wah, parfum apa yang kamu pakai, hampir pingsan aku dibuatnya
- Sungguh etikanya sangat bagus, seperti tidak pernah didik orang tuanya
- Cara bicaramu sungguh manis, selalu bisa memancing keributan
- Kamu orangnya sangat bisa melihat situasi, bernyanyi disaat teman sedang sedih
Majas Sindiran Sarkasme
Majas sindiran sarkasme mengungkapkan maksud sindiran secara langsung dan lebih berani. Secara level, sarkasme berada di tingkatan tertinggi majas sindiran. Dalam penggunannya, jenis sarkasme tidak menggunakan permainan bahasa seperti jenis majas sindiran lainnya. Banyak orang-orang hebat melontarkan kritikan pada suatu kondisi dengan gaya sarkasme. Sebaiknya berhati-hati dalam penggunaan sarkasme, karena jika digunakan secara sembrono ada tanggung jawab hukum yang harus dihadapi.
Contoh Majas Sarkasme
- Kamu memang penipu, pantas saja kehidupanmu susah
- Orang malas seperti mu hanya bisa bermimpi menjadi sukses, kesuksesan datang dari kerja keras
- Hanya orang bodoh sepertimu, yang mampu membuat masalah dengan hal yang sama
- Apakah kamu tidak belajar etika, mengambil sesuatu tanpa bertanya dahulu
- Kamu tidak berbakat sebagai penyair gaya bahasamu buruk sekali, berhenti saja profesi itu bukan untukmu
- Setua itu masih meminta uang orang tua, seharusnya dirimu sudah mampu mandiri dan memberi orang tua
- Membuang-buang makanan karena rakus bukan hal yang hebat, seharusnya makan dengan mengambil secukupnya
- Menghamburkan uang seakan uang selalu datang tanpa bekerja, berhemat ditengah situasi ekonomi yang sulit
- Mudah sekali menyerah, padahal baru sekali mencoba. Mentalmu sangat lemah tidak cocok menjadi pemimpin
- Untuk apa badan besar tetpi otaknya kecil, yang ada justru dimanfaatkan orang pintar.
Majas Sindiran Sinisme
Dalam menyampaikan maksudnya majas sindiran jenis sinisme sangat keras dan kasar. Penataan bahasanya akan terang-terangan menyampaikan kritikan. Tidak jarang orang memakan sinisme untuk mengecam pemikiran atau presepsi orang lain. Sinisme dan sarkasme memiliki aliran bahasa yang sekilas serupa. Tujuan dari penyampaian sinisme adalah melakukan perlawanan dan penekanan pada lawan bicara atau orang yang dimaksudkan.
Contoh Majas Sinisme
- Jangan hanya memikirkan tentang perutmu! Cara kerjamu hanya merugikan orang lain!
- Gunakan pikiranmu dalam mengelola bisnis! Jangan hanya mengandalkan perasaanmu!
- Mencuri ide orang dan memamerkannya, Dimana rasa malu dan etikamu?
- Kecerobohanmu sungguh merepotkan orang lain
- Kamu sungguh tidak tahu diri, habis berbohong masih berani datang kemari
- Rencana bodoh macam apa yang kamu ajukan? Sama sekali tidak ada penyelesaian yang matang
- Memakai barang palsu diacara fashion, sungguh memalukan!
- Seorang koruptor adalah sampah masyarakat yang paling tidak tahu malu. Masih bisa tersenyum di tengah pemeriksaan
- Pejabat negara itu bekerja untuk negara, bukan untuk kepentingan golongan tertentu
- Dia pikir semua orang tamak sepertinya, hingga mau diajak bekerja sama.
Majas Sindiran Satire
Majas ini mirip degan sarkasme dan ironi, hanya saja majas ini menggunakan bahasa sebagai cara mengejek atau mengolok lawan bicara atau seseorang. Cara ini adalah tindak selanjutnya dari perkembangan pesan majas sarkasme dan sinisme.
Contoh Majas Satire
- Punya ijazah profesor, tetapi percaya pada ilmu hitam
- Matamu sudah memakai kacamata, tetapi masih salah melihat karakter orang
- Gaji di perusahaan ini besar sekali, sampai-sampai belum pertengahan bulan sudah tidak punya uang
- Lidahmu sudah kebal, rasa pedas membakar dibilang nikmat
- Badanmu saja yang besar, mengankat satu benda kecil tidak mampu
Demikian penjelasan tentang majas sindiran beserta contoh dan fungsinya.