Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencak Silat : Pengertian, Sejarah, Pengaruh, dan Perkembangan

sejarah pencak silat

Sejak abad ke-7 bangsa Indonesia telah mempelajari pencak silat. Tidak heran jika seni bela diri yang satu ini melekat erat dengan tradisi beberapa suku di tanah air. Beberapa suku di Indonesia yang  memiliki pengaruh pencak silat pada tradisinya adalah Banten, Sunda, dan Nias.

Pencak silat sendiri merupakan seni beladiri yang dibawa penyebarannya melalui masyarakat Melayu kuno. Diantaranya melalui jalur perdagangan. Sehingga negara-negara seperti Vietnam yang tidak memiliki garis keturunan Melayu bisa juga mempelajari silat. Hingga saat ini tercatat atlet-atlet hebat pencak silat merata dari berbagai negara.

Pengaruh Pencak Silat Bagi Budaya Bangsa

Pengaruh Pencak Silat Bagi Budaya Bangsa

Pada kisah legenda sejarah seperti kerajaan Majapahit, Singosari dan Sriwijaya tercatat bahwa beladiri silat dipelajari oleh para parjurit sebagai pengetahuan membela diri. Cerita tersebut semakin diyakini kebenarannya.

Saat seorang peneliti bernama Donald F. Draeger yang berhasil menemukan artefak senjata pada masa Hindu-Budha. Bahkan beliaupun meyakini bahwa relief pada Candi Borobudur memiliki pahatan yang menggambarkan kuda-kuda pencak silat. Menurut Draeger pencak silat juga berhubungan dengan kegiatan spiritual dan adat kebudayaan masyarakat kuno pada masa itu. 

Karena gerakannya pencak silat yang indah, membuat beladiri ini dimasukan ke dalam kategori  kesenian, jadilah kesenian bela diri. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa pencak silat mendapatkan pengaruh dari ilmu beladiri Cina dan India. Hal tersebut terjadi lantaran perjalanan dagang antar negara yang dilakukan bangsa Cina, Melayu dan India.

Perkembangan Pencak Silat di Indonesia

Perkembangan Pencak Silat di Indonesia

Dunia secara resmi melalui PBB, mengakui pencak silat sebagai warisan asli bangsa Indonesia. Pencak silat adalah warisan budaya dunia tak benda menurut UNESCO. Penetapan tersebut ditetapkan pada keputusan sidang IHC yang diadakan di Bogota, Kolombia.

Pertemuan berlangsung selama 6 hari, mulai dari 9 Desember hingga 14 Desember tahun 2019. Disebutkan bahwa tradisi pencak silat adalah seni beladiri kuno yang dimiliki dan masih diturunkan dari generasi ke generasi, lintas usia, oleh bangsa Indonesia. 

Masyarakat Indonesia banyak mempelajari seni beladiri. Namun dalam mempelajari pencak silat ada rasa kebanggaan yang berbeda. Komitmen serta kebanggaan masyarakat terhadap seni beladiri melayu, yang mengantarkan pencak silat sebagai tradisi asli dari Indonesia. Pencak silat sendiri, terbagi pada beberapa aspek, yaitu :

  • Olahraga
  • Kebudayaan
  • Tradisi
  • Kesenian
  • Bela Diri

Yang menarik dari pencak silat adalah gerakan beladiri ini mengadaptasi gerakan hewan di alam liar. Sekilas bila dperhatikan setiap jurus dalam pencak silat, para atlet seakan menari mengikuti gerakan jurus.

Gerakan yang sering menjadi inspirasi silat adalah monyet, burung, ular, harimau. Karena mengadaptasi dari gerakan hewan, maka penyebutan jurusnya pun mengikuti nama hewan tersebut. Selain itu silat juga mempengaruhi gerakan seni tari dari tanah Pasundan.

Perkembangan senjata tradisional di Indonesia kebanyakan terpengaruh oleh keberadaan pencak silat. Senjata tersebut bentuknya disesuaikan daerah geografis pembuat serta profesi pemilik senjata. Seperti pada masyarakat yang tinggal di pegunungan kala itu memilih berburu dan bercocok tanam sebagai profesi pekerjaan. Sehingga dibuatlah senjata seperti tombak, pedang, golok dan celurit, kujang. 

Sejarah mencatat bahwa perkembangan pencak silat juga memasuki ranah agama. Para pemuka agama tertentu menggunakan silat sebagai media penyebaran agama di Indonesia dan sekitarnya. Cara tersebut terbukti menarik perhatian masyarakat kala itu. Sehingga tujuan dari penyebaran agama berhasil di lakukan.

Hal tersebut juga menginspirasi Kemenpora untuk mengirim perwakilan pelatih pencak silat ke banyak negara. Tujuannya adalah memperkenalkan seni beladiri ini di mata dunia. Upaya ini terbilang berhasil dengan adanya atlet pencak silat dari berbagai negara luar wilayah Asia Tenggara. Prestasi yang membanggakan lainnya, pencak silat mulai tahun 2018 telah dinyatakan sebagai cabang olahraga resmi di Asian Games.

Organisasi Pencak Silat di Indonesia

Organisasi Pencak Silat di Indonesia

Tidak akan afdol bila pencak silat tidak memiliki organisasi yang menaungi. Organisasi utama yang menjadi payung bagi seluruh komunitas dan pergerakan pencak silat Indonesia adalah. Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI, dengan Ketua Umum Prabowo Subianto.

Selain itu Indonesia bersama beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Brunei membentuk organisasi silat yang disebut Persilat. Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa dipimpin oleh perwakilan dari Indonesia, yaitu TNI Purn. HM Eddy Marzuki Nalapraya.

Saking besarnya perkembangan silat di Indonesia sehingga menghasilkan banyak nama perguruan silat besar. Berikut adalah nama perguruan yang berada di bawah naungan IPSI :

  1. Persaudaraan Setia Hati
  2. Perisai Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah
  3. Persatuan Pencak Silat Indonesia
  4. Keluarga Pencak Silat Nusantara
  5. Persatuan Pencak Silat Putra Betawi

Perkembangan Pencak Silat di Malaysia

Perkembangan Pencak Silat di Malaysia

UNESCO masih dipertemuan yang sama di Bogota, Kolombia, menetapkan kbahwa Malaysia juga merupakan negara yang berhak menerima kategori warisan budaya dunia pada kategori bukan benda. Keputusan tersebut cukup mengejutkan pihak Indonesia pada saat itu. Namun IPSI dan Kemenpora memutuskan menerima keputusan yang diteyapkan oleh PBB. Kemungkinan, keputusan tersebut terjadi karena Indonesia dan Malaysia adalah saudara serumpun dan merupakan negara Melayu dengan keterkaitan budaya yang kental.

Pencak silat lebih umum dengan sebutan Silat saja di Malaysia. Masyarakat Malaysia menaruh antusias yang tinggi terhadap seni beladiri pencak silat. Terbukti dengan dibuka cukup banyak sekolah-sekolah yang khusus mengajarkan beladiri silat.

Bagi masyarakat Malaysia pencak silat juga merupakan bagian dari tradisi dan kebudayaan. Mengingat pencak silat memang tersebar di berbagai negara Asia Tenggara. Silat awalnya diperuntukan bagi keluarga kerajaan dan keturunannya. Sehingga setiap orang yang mampu bela diri pencak silat pada masa itu terlihat sangat hebat dan di hormati. 

Pada pernikahan kerajaan, pencak silat juga akan ditampilkan sebagai bagian dari tradisi. Hal itu jelas menarik untuk disaksikan. Pasalnya gerakan silat memang menyerupai keindahan sebuah tarian. Hingga tidak heran terdapat tradisi pembukaan pernikahan dengan pertunjukan silat.

 Setiap ahli pencak silat berhak memakai mahkota kehormatan. Sistem silat di Malaysia memiliki 7 level yang setiap levelnya akan dibedakan dengan warna sabuk. Setiap atlet silat harus mampu memahami gaya serangan serta terampil melawan serangan. 

Perkembangan Pencak Silat di Dunia

Perkembangan Pencak Silat di Dunia

Pencak silat juga berkembang di benua Eropa dan Amerika. Bagi masyarakat disana mempelajari beladiri pencak silat tidaklah mudah. Karena gerakan-gerakan yang terdapat pada pencak silat. Setiap peserta biasanya akan diberikan kelas itensif selama dua minggu untuk membuat peserta beradaptasi pada gerakan pencak silat.

Peserta dari Amerika mengakui bahwa pencak silat sangat bagus untuk melatih disiplin diri dan melatih fisik mereka. Walaupun di Amerika dan Eropa persebaran pencak silat belum maksimal, tetapi atlet-atlet silat yang kedua benua ini hasilkan cukup banyak.

Kedutaan besar Indonesia di berbagai negara sering kali membuka kelas pencak silat bagi masyarakat setempat. Cara ini cukup efektif ketika diterapkan di salah satu area di Amerika Serikat.