Macam - Macam Senam Lantai dan Gerakannya
Salah satu cabang olahraga senam yang tergolong banyak peminatnya adalah senam lantai atau floor exercise. Para atlet atau penyuka senam lantai akan menggunakan matras atau bidang dengan luas 12 x 12 mtr. Matras diperlukan dalam setiap kegiatan senam lantai, tujuannya untuk meminimalisir resiko cedera terhadap atlet. Sesuai dengan namanya, senam lantai 90% gerakannya bersentuhan langsung dengan lantai.
Gerakan Senam Lantai Membutuhkan Kekuatan Fisik
Pada prakteknya senam lantai tidak dihalangi oleh gender tertentu. Berarti pria dan wanita kedua gender dapat berpatisipasi dalam olahraga senam lantai. Gerakan dalam senam lantai banyak menggunakan posisi melompat, bertumpu hanya pada tangan atau kaki, berguling, dan banyak lagi. Jika diperhatikan gerakan senam lantai memiliki unsur akrobatik balet di dalamnya.
Umunya senam lantai dilakukan di dalam ruangan. Namun tidak jarang sejumlah tempat menggunakan ruang terbuka sebagai tempat berlatih senam lantai. Perlu menjadi catatan penting, pemanasan sebelum memulai latihan sangatlah penting. Walaupun terlihat indah, senam lantai sangat membutuhkan kekuatan masa otot tubuh. Tidak heran para atlet senam lantai selalu menjalani proses latihan yang tidak ringan. Karena mereka harus melatih kemampuan otot serta sendi dalam tubuh.
Senam lantai tingkatan kesulitan gerakan yang bervariasi, mulai dari yang gerakan sederhana hingga gerakan rumit. Bahkan untuk gerakan rumit tertentu atlet harus berlati dengan jangka waktu panjang agar mampu membuat posisi yang sempurna. Gerakan senam lantai yang dipelajari di sekolah jelas tidak dapat dibandingkan dengan gerakan para atlet senam lantai.
Macam - Macam Senam Lantai
Seperti yang tadi sudah dibahas, variasi gerakan senam lantai cukup banyak. Ada yang memang mudah untuk dilakukan. Namun ada juga yang mengharuskan berlatih hingga bertahun-tahun agar mendapatkan keahlian yang sempurna. Apa yang diajarkan pada pelajaran olah rag sekolah, hanyalah sebagian kecil gerakan senam lantai yang sederhana.
1. Forward Roll
Pada posisi awal, tubuh harus berdiri atau sedikit membungkuk dengan kedua tangan lurus di samping tubuh. Kemudian angkat kedua tangan ke atas matras. Posisi siku haruslah menekuk disamping tubuh. Saat akan memasukkan kepala di antara ke dua tangan harus berhati-hati agar tidak cedera. Setelahya dengan cepat memajukan tubuh hingga bahu menyentuh matras dan lakukan gerakan berguling ke depan.
Perlu diingat pada saat berguling posisi kedua lutut harus dilipat. Dagu serta lutut ada diposisi sejajar di depan dada. Tangan sudah harus berpindah memeluk lutut. Ketika berhasil berguling ke depan, pastikan mengambil posisi wajib yaitu jongkok kemudian berdiri tegak.
2. Backward Roll
Gerakan ini berkebalikan dari berguling kedepan. Posisi berguling kebelakang walau terlihat sederhanan, gerakan ini memiliki resiko untuk cidera lumayan besar. Pada posisi awal haruslah berjongkok dengan mengangkat sedikit tumit, pastikan bahwa kedua kaki sudah bearda diposisi rapat.
Posisikan kepala menunduk hingga dagu bisa menyentuh dada. Jika tadi tangan berada di matras. Kali ini kedua tangan diangkat sebatas telinga dengan telapak tangan menghadap udara. Lakukan gerakan berguling ke belakang, gaya tolak harus cukup agar mampu mendorong tubu bergerak kebelakang. Saat berguling tangan harus memeluk lutut melewati kepala. Posisikan kaki sebagai tumpuan akhir yang menyeimbangkan tubuh setelah berguling ke belakang.
Ada beberapa hal yang harus digaris bawahi. Tangan tidak boleh berada jauh ke belakang, karena tidak akan bisa melakukan gerakan mendorong atau tolakan. Posisi tubuh semakin bulat seperti donat maka akan mudah untuk berguling. Perhatikan posisi telapak kaki saat mendarat, salah berguling bisa menyebabkan telapak kaki cidera.
3. Tiger Jump
Dinamakan demikian karena diadaptasi dari gerakan harimau menerkam. Sekilas gerakan ini mirip dengan foward jump karena berguling ke depan. Tetapi gerakan yang satu ini juga berbeda. Gerakan ini menggunakan papan khusus sebagai tumpuan melompat. Pada saat melompat kedua tangan diayun ke atas. Tubuh harus dilentingkan dengan posisi kedua lutut berada di depan dada. Saat akan mendarat tungkai harus diluruskan, karena pendaratan akan berakhir dengan posisi jongkok-berdiri.
4. Lompat Jongkok
Gerakan ini menggunakan media balok saat akan melompat. Posisi tubuh diawal haruslah tegak dan kedua tangan berada lurus di samping badan. Pada saat berlari untuk melompat tubuh harus condong ke depan. Gunakan kedua tangan untuk menjadi tumpuan melompat pada balok tolakan. Pastikan tungkai terbuka agar bisa mendarat dalam posisi jongkok. Tangan yang direntangkan ke atas menjadi penyeimbang tubuh agar tidak jatuh.
5. Kayang
Banyak orang gemar mempelajari gerakan senam lantai yang satu ini. Bahkan di sejumlah materi pelajaran olah raga, kayang di masukkan sebagai materi khusus yang harus dipelajari. Kayang sendiri sangat berguna untuk melatih kelenturan tubuh.Kekuatan tubuh harus bertumpu pada pinggul. Saat akan melakukan gerakan kayang. Maka Kedua lutut dan siku harus ditekuk sedikit, posisikan kepala mendongak kebelakang. Tangan harus berputar kebelakang. Posisi sempurna kayang adalah tubuh bisa menyerupai busur atau setengah lingkaran.
6. Lilin
Gerakan lilin juga melatih kelenturan pada tubuh sama seperti khayang. Tubuh terlentang di atas matras, kemudian kedua kaki harus diangkat ke atas dalam posisi rapat dan tegak lurus. Sudut sempurna posisi kaki haruslah 90◦. Agar tidak terjatuh letakkan kedua tangan pada bagian bawah pinggul sebagai tumpuan. Keseluruhan berat tubuh bagia atas akan ditopang oleh kekuatan pundak. Sementara tangan harus mampu menopang berat pinggang dan kedua kaki.
7. Handstand
Walaupun populer, gerakan handstan cukup sulit untuk dipelajari. Anda harus berlatih berulang kali agar mencapai posisi yang sempurna. Karena cukup menimbulkan resiko cedera, pastikan meletakkan matras sebagai media berlatih. Angkat secara perlahan salah satu kaki agar bergerak lebih kedepan dari kaki satunya. Gunakan kedua tangan sebagai tumpuan pada matras.Jika sudah lakukan gerakan mengangkat tungkai dan dorong tubuh agar bisa menjulang setinggi yang anda bisa. Arahkan satu tungkai kaki ke depan dan satu lagi ke belakang. Gerakan ini sangat membutuhkan kekuatan otot perut. Posisi sempurna adalah tubuh berada dalam sudut terbalik 180◦. Pada awal percobaan bisa menggunakan bantuan dinding sebagai sandaran atau tumpuan kaki.
Memperhatikan Faktor Keselamatan
Saat akan memulai senam lantai pastikan untuk selalu melakukan pemanasan. Pemanasan yang ideal adalah 10-15 menit. Fokuskan pemanasan pada kelenturan tubuh, sendi, kaki, dan lengan. Otot akan mudah cidera apabila latihan tidak diawali dengan pemanasan yang benar. Selain itu, menghindari resiko cidera bisa juga dengan menempatkan matras di ruang atau tempat latihan. Karena olahraga senam lantai cukup menguras tenaga, maka jangan terlalu memaksakan diri. Saat merasa bahwa tubuh sudah cukup lelah. Lantas tubuh harus diistirahatkan, olahraga yang baik tentunya tidak merusak tubuh atletnya.