Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Amfibi Ciri, Klasifikasi, Ordo, dan Sistem Organ


Amphibi/Amphibia merupakan sebuah kata yang berasal dari Yunani, yaitu "amphi" yang berarti rangkap dan "bios" yang berarti kehidupan. Sedangkan makna kata amfibi pada kehidupan sehari - hari adalah hidup didua alam. Jadi apabila ada hewan aphibi, maka hewan tersebut dapat hidup di dua alam. Hewan Amphibia muda hidup di air menggunakan alat pernapasan berupa insang, dan ketika sudah dewasa dia akan hidup di darat dengan menggunakan alat pernapasan berupa paru - paru.

Ciri utama hewan amphibia adalah memiliki kulit yang selalu basah yang berguna dalam membantu pernapasan karena kulitnya mengandung berbagai pembuluh darah. Amphibia bergerak dengan empat kaki. Pada perkembangbiakan Amphibia berkembang biak dengan cara bertelur yang pembuahannya dilakukan secara eksternal. Amphibia yang bertelur akan menuju ke air untuk mengeluarkan telur - telurnya. Amphibia mengalami metamorfosis mulai dari zigot - embrio - berudu - katak kecil - katak dewasa.

Ciri - Ciri Hewan Amphibi :
  1. Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap.
  2. Memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk berjalan, melompat dan berenang. Pada kaki depan mempunyai empat jari, sedangkan pada kaki belakang mempunyai lima jari dimana diantara jari-jari tersebut terdapat selaput renang.
  3. Amfibi adalah hewan berdarah dingin (poikillotern). Tidak seperti hewan berdarah panas yang mengatur suhu tubuh secara internal, amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh mereka
  4. Berkulit halus, berpori, berlendir, berkelenjar racun. Kulit amphibia tidak bersisik kecuali salamander. Di antara kulit dan jaringan otot dimana dibawahnya terdapat berupa rongga yang berisi cairan limfa.
  5. Jantung terdiri dari 3 ruang, yaitu 2 atrium, dan 1 ventrikel.
  6. Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru, kulit, dan insang
  7. Memiliki peredaran darah tertutup
  8. Pada perkembangbiakan Amphibia, Amphibia memiliki alat kelamin yang terpisah. Umumnya Amphibia bersifat ovipar, namun ada jugay ang ovovivipar dan vivipar dimana telur tersimpan dalam saluran reproduksi betina.

Klasifikasi Amfibi

  1. Ordo Anura (Salientia)
    Anura memiliki arti tidak ada ekor, jadi pada ordo ini umumnya memiliki ciri yaitu tidak memiliki ekor pada bagian belakang tubuhnya. Ciri yang lainnya yaitu pada ordo ini mepunyai kepala dan badan yang menjadi satu, artinya tidak adanya leher pada tubuh mereka seperti pada umumnya hewan. Memili tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Dan memiliki mata yang relatif besar. Contoh hewan yang termasuk pada ordo ini adalah kodok dan katak.
  2. Ordo Caudata (Urodela)
    Caudata berasal dari bahasa latin yang memiliki arti yaitu ekor, jadi hewan yang termasuk pada ordo ini adalah hewan yang memiliki ekor. Ciri - ciri pada ordo ini adalah memiliki ekor yang lebih panjang dari badannya (umumnya). Kegunaan kakinya hanya untuk berjalan. Contoh hewan pada ordo ini adalah Salamander, kadal air, waterdogs, mudpuppies, sirene, dan amphiuma.
  3. Ordo Gymnophiona (Apoda)
    Apoda dari bahasa latin yang berarti "a" tanpa dan "podos" yaitu kaki. Jadi arti dari Apoda adalah tanpa kaki. Memang hewan yang termasuk pada ordo ini tidak memiliki kaki, dan cenderung berbentuk cecillians (cacing/ular). Hewan ordo ini banyak ditemukan di tanah dalam yang lembab, oleh karena ordo ini jarang kita temui.

Sistem Organ Amphibi

  1. Sistem Pernafasan
    Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang. Setelah masuk tahap dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam keadaan basah mengandung banyak kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.
  2. Sistem Pencernaan
    Sistem pencernaan lengkap yaitu mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Contohnya katak, memiliki mulut yang sangat lebar dan juga gigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas. Di langit-langit mulut terdapat gigi vormer. Lidah yang bercabang dua pada bagian ujungnnya dan pada permukaannya mengandung zat perekat yang digunakan untuk menangkap serangga.
  3. Sistem Ekskresi
    Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran wolf atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Amphibia juga memiliki kandung kemih yang ada disebelah sisi ventral kloaka.
  4. Sistem Reproduksi
    Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melakukan ampleksus yaitu katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Lalu katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.
  5. Sistem Indra
    Sistem Indra pada Amphibia terdiri atas mata, lubang hidung, dan juga telinga. Pada mata dilindungi oleh membran niktitans (selaput tidur), kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Hidup amphibia memiliki dua lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan rongga mulut melalui koane. Sedangkan pada telinga, berkembang baik, karena terdiri atas dua bagian yaitu telinga tengah dan telinga dalam dan tidak memiliki telinga luar. Pada telinga yang ada dibagian tengah berhubungan dengan faring melalui tabung Eustachius. Katak dan bangkong memiliki selaput telinga yang disebut membran timpani pada bagian telinga tengah. Pada salamander tidak memiliki selaput telinga, sehingga hanya dapat merasakan gerakan suara melalui kaki depan.